Facebook Akan Lawan Terorisme Lewat Mesin Cerdas

Facebook Akan Lawan Terorisme Lewat Mesin Cerdas

Facebook telah berkali-kali dituding sebagai sumber propaganda dan berita palsu yang berhubungan dengan konten radikal. Untuk itu, perusahaan jejaring sosial tersebut kini mengumumkan langkah mereka dalam upaya membabat konten-konten terorisme.

"Kami setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa media sosial seharusnya tidak memberikan tempat di mana para teroris mengemukakan suara. Kami ingin jelas mengenai cara bagaimana kami menganggap ini masalah serius - menjaga keamanan komunitas di Facebook krusial dalam misi kami," demikian keterangan Facebook dalam postingan blognya, Jumat (16/6).

Dilansir dari CNN Indonesia, perusahaan yang dibangun Mark Zuckerberg tersebut mengungkap bahwa mereka menggunakan mesin kecerdasan buatan (AI) untuk mengusir para teroris dan menemukan akun palsu. Hal ini sebelumnya tidak pernah diungkap Facebook.

Teknik yang digunakan termasuk mencocokkan wajah teroris dengan foto dan video mereka di sosial media. Facebook juga mendeteksi "cluster" di mana konten teroris diposting di akun lain yang berhubungan menggunakan algoritma. Mereka juga membangun teknik baru untuk mematikan para pelanggar.

Jika seseorang mencoba mengunggah foto atau video teroris, sistem akan melihat apakah dalam unggahan tersebut ada wajah yang cocok dengan ekstrimis yang konte sebelumnya pernah dihentikan. Unggahan tersebut akan sepenuhnya dihentikan bahkan sebelum terunggah jika memang cocok.

Postingan ekstrimis akan lebih sulit lagi terunggah apabila dia berteman dengan orang-orang yang sebelumnya memposting konten propaganda atau ditutup oleh Facebook karena terorisme. Facebook juga akan menguntit orang-orang yang telah menjadi pelanggar berkali-kali karena memposting konten radikal.

"Teknologi kami akan terus dikembangkan sebagaimana kita melihat ancaman terorisme terus berevolusi secara online. Solusi kami harus sangat dinamis," ujar Monica Bickert, Director of Global Policy Management Facebook, seperti dikutip BBC.

Tak hanya mengandalkan mesin, Facebook juga berdiskusi dengan orang-orang yang bekerja melawan terorisme. Mereka juga mempekerjakan lebih dari 150 orang yang "secara eksklusif berfokus untuk melawan teroris sebagai tanggung jawab utama". Orang-orang ini berlatar sebagai akademisi kontraterorisme dan penegakan hukum.

"Kami harus punya orang yang meninjau [konten] itu. Saya lebih suka memikirkan bahwa komputer melakukan tugasnya sebagai komputer dan manusia melakukan tugasnya sebagai manusia," tambah Bickert.

Sekadar informasi, Facebook mengatakan bahwa upaya mengusir ekstrimis dan konten radikal dari sosial media sangat penting menyusul banyaknya kejadian terorisme yang belum lama ini terjadi. Teror pertama terjadi di Manchester pada awal Ramadan hingga London pekan lalu, demikian The Verge.

Bagikan ke teman

Related Posts

Previous
Next Post »